~::Selamat datang di sedikitcara.blogspot.com tempat belajar bersama untuk para newbie::~

Thursday, November 27, 2014

Segala hal tentang Multimeter / Multitester

Kali ini Admin SedikitCara mau share segala macam tentang multimeter 


MULTIMETER

A.   Pengertian Multimeter
Multimeter adalahalat pengukur listrik yang sering dikenal dengan VOM (Volt/ Ohm Meter) yang dapat mengukur tegangan (Voltmeter), hambatan (Ohmmeter), maupun arus (Amperemeter).

B.    Fungsi Multimeter
Multimeter memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah:
1 alat ukur arus searah ammeter
2 alat ukur tegangan searah
3 alat ukur tegangan bolak-balik
4 alat ukur resistansi

C.    Jenis-Jenis Multimeter
1 Multimeter Analog
Menggunakan peraga jarum moving koil dan besar ukuran berdasarkan arus(elektronis dan non elektronis).
Kelebihan Multimeter analog adalah mudah dalam pembacaan dengan tampilan yang lebih simple, sedangkan kekurangan Multimeter analog adalah akumulasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian sebaiknya menggunakan multimeter digital.
        
Gambar Multimeter Analog
2 Multimeter Digital
Menggunakan peraga bilangan digital dan besar ukuran berdasarkan tegangan yang dikonfersikan ke sinyal digital.
Kelebihan Multimeter digital adalah memiliki akulturasi yang tinggi dan kegunaan yang lebih banyak  dibandingkan dengan Multimeter analog, sedangkan kekurangan multimeter digital adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil, jika melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Gambar Multimeter digital
D.    Cara Penggunaan Multimeter
Pemilihan penggunaan skala DC Volt:
Gunakan skala yang tepat untuk pengukuran, misal kita akan mengukur baterai 3,6 volt. Gunakan skala 20 V. Maka hasilnya akan akurat, misal terbaca 3,76 V.  Jika kita menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala).  Jika kita menggunakan skala 200 V akan terbaca hasilnya, namun tidak akurat, misal terbaca 3,6 V / 3,7 V (hanya 1 digit angka dibelakang koma).  Jika kita menggunakan skala 700 V akan terbaca hasilnya 3 V / 4 V, dibulatkan langsung tanpa koma.
1 Mengukur Tegangan DC
҉ Atur selector pada posisi DCV.
҉ Pilih skala batas ukuran berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek.
҉ Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya, maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
҉ Hubungkan / tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada titik (+), dan probe warna hitam pada titik (-), tidak boleh terbalik.
҉ Baca hasil ukuran pada multimeter.

2 Mengukur Tegangan AC
҈ Atur selector pada posisi ACV.
҈ Pilih skala batas ukuran berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek.
҈ Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya, maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
҈ Hubungkan / tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
҈ Baca hasil ukuran pada multimeter.

3 Mengukur Kuat Arus DC
ΠAtur selector pada posisi DCV.
ΠPilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan dicek.
ΠPerhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putusdan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
ΠPemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan AC dan DC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya kebeban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
ΠHubungkan probe multimeter mereh pada output tegangan (+) catu daya dan probe hitam pada input tegangan (+) dari beban / rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
ΠBaca hasil ukuran pada multimeter.


 Sekian yang dapat admin tulis.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bijak...
Karena tulisanmu adalah harimaumu...